Tikar tradisional ini dibuat dari pohon wlingi , yang bisa didapat di dekat laut.
Kita tahu manfaat dari benda yang satu ini diantaranya :
- alas duduk.
- alas tidur
- benda pakai lain , dll.
Tikar ini buatan industri rumahan, sebut saja si A yang tinggal di desa W Kecamatan Brebes.
Dia itu sejak kecil sudah punya kelainan dengan penglihatannya , karena tidak ada dana untuk berobat yang akhirnya dia tidak bisa melihat untuk selamanya, kira-kira usianya hingga kini sudah lebih dari 35 th.
Hingga saat ini aktivitas hariannya dari pagi nunggu siang, dari siang nunggu malam dan seterusnya setiap hari. Pekerjaan orang tuanya adalah petani, seperti kita ketahui di kehidupan petani jika sudah tanam sampai nunggu panen disamping menyiangi gulma , kadang orang tuanya mencari pohon wlingi jika situasinya tidak banjir ,maka saatnya dia buat pohon-pohon wlingi itu menjadi suatu anyaman tikar.
Sudah cukup banyak sich hasilnya ,yang dia kerjakan dan dia jual ke pasar , lumayan buat nambah-nambah beli kebutuhan hidup lainnya.
Jangankan bisa menikmati hidup layaknya yang lainnya bisa sekolah , bisa belajar , bisa melakukan aktivitas lain, dll. untuk bisa melihat secercah cahayapun dia tidak bisa....................
Itulah cerita pendek di balik tikar tradisional ini.
Kita tahu manfaat dari benda yang satu ini diantaranya :
- alas duduk.
- alas tidur
- benda pakai lain , dll.
Tikar ini buatan industri rumahan, sebut saja si A yang tinggal di desa W Kecamatan Brebes.
Dia itu sejak kecil sudah punya kelainan dengan penglihatannya , karena tidak ada dana untuk berobat yang akhirnya dia tidak bisa melihat untuk selamanya, kira-kira usianya hingga kini sudah lebih dari 35 th.
Hingga saat ini aktivitas hariannya dari pagi nunggu siang, dari siang nunggu malam dan seterusnya setiap hari. Pekerjaan orang tuanya adalah petani, seperti kita ketahui di kehidupan petani jika sudah tanam sampai nunggu panen disamping menyiangi gulma , kadang orang tuanya mencari pohon wlingi jika situasinya tidak banjir ,maka saatnya dia buat pohon-pohon wlingi itu menjadi suatu anyaman tikar.
Sudah cukup banyak sich hasilnya ,yang dia kerjakan dan dia jual ke pasar , lumayan buat nambah-nambah beli kebutuhan hidup lainnya.
Jangankan bisa menikmati hidup layaknya yang lainnya bisa sekolah , bisa belajar , bisa melakukan aktivitas lain, dll. untuk bisa melihat secercah cahayapun dia tidak bisa....................
Itulah cerita pendek di balik tikar tradisional ini.